Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Sabtu, 20 Agustus 2016

TEORI-TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA


Teori-teori tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokan menjadi beberapa teori, sebagai berikut :
1.  Teori Nebula (Kant dan Laplace)

Teori nebula disebut pula teori kondensasi merupakan salah satu teori pembentukan tata surya yang paling terkenal. Menurut teori nebula (teori kondensasi), planet-planet dan matahari berasal dari kabut pijar yang terpilin dalam jagad raya. Karena perputaran, maka sebagian massa kabut terlepas dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama gumpalan kabut tersebut. Suhu gelang-gelang tersebut lambat laun akan turun, sehingga akan membeku membentuk gumpalan yang lama-kelamaan akan memadat menjadi planet. Bagian dalam gelang-gelang tersebut ternyata masih berupa gas pijar dan disebut matahari. Teori nebula dikemukakan oleh seorang filsuf Yunani yaitu Immanuel Kant, dan dalam waktu  yang hampir bersamaan fisikawan Perancis yaitu Pierre Simon de Laplace juga mengemukakan hal yang hampir sama. Oelh karena itu, teori nebula atau teori kondensasi sering disebut dengan teori Kant-Laplace. Teori nebula menceritakan kejadian tersebut dalam tiga tahap, yaitu:
a) Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
b) Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan sangat kuat. Pemadatan terjadi pada pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lain juga terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari ang disebut planet.
c) Materi-materi tersebut tumbuh semakin besar dan terus melakukan gerakan-gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahari.

2. Teori Planetesimal
    Teori lain yang menjelaskan proses terbentuknya tata surya adalah Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Amerika, yaitu Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini disebut teori planetesimal (planet-planet lecil) karena planet-planet terbentuk dari benda padat yang telah ada sebelumnya. Menurut teori ini, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang sangat banyak. Pada suatu ketika ada bintang yang berpapasan pada jarak dekat. Sehingga terjadi pasang surut pada permukaan matahari maupun pada bintang tersebut. Ada sebagian dari massa matahari yang tertarik ke arah bintang. Pada waktu bintang menjauh, sebagian dari massa matahari ada yang jatuh ke permukaan bintang dan sebagian yang lainnya berhamburan ke ruang angkasa.

3. Teori Pasang Surut

       Teori Pasang Suruthampir sam dengan teori Planetesimal. Teori Pasang Surut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan Inggris yaitu Sir James Jeans dan Harold Jefreys, mereka mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik  dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengeliling matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk gumpalan gas disekitar matahari. Gumpalan-gumpalan inilah yang selanjutnya akan membentuk planet-planet.

4. Teori Bintang Kembar

         Teori Bintang Kembardikemukakan astronom Inggris bernama Lytleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kenbar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.

5. Teori Awan Debu


        Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P. Kuiper pada tahun 1950. Teori Awan Debu (Proto Planet) menyatakan bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F. L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan pinggiran gas di sekelilingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari.

Please Give Us Your 1 Minute In Sharing This Post!
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →
Powered By: BloggerYard.Com

0 komentar:

Posting Komentar